Jumat, 07 Mei 2010

Carut marut sepakbola Indonesia

Beberapa hari belakangan ini, sepakbola Indonesia tengah diguncang dengan hadirnya kompetisi baru yang menandingi Indonesia Super League (ISL) yaitu Indonesia Premier Leauge (IPL).
Para penggagas IPL mengklaim sudah memiliki peserta sebanyak 15 klub pada kompetisi mendatang dimana sebagian besar merupakan peserta ISL. Perwakilan pengurus PSM, Persebaya, Arema, Persija, PSMS, Persipura, Semen Padang, PSPS, Persitara, PSS, Persijap, PSIS, Persema, Deltras, dan Persibo telah menandatangani komitmennya untuk tampil di kompetisi IPL pada
Sementara itu, lima klub lain, Sriwijaya FC, Persita, Persib, Persis, dan Mitra Kukar menolak untuk mengikuti IPL. IPL sendiri lebih menjanjikan bagi finansial klub karena menyediakan paket subsisi puluhan milliar.
“Kami optimis IPL akan bergulir dalam waktu dekat. Saat ini kami tengah mematangkan konsep penyelenggaraan. Klub-klub akan dilibatkan secara aktif,” terang juru bicara IPL, Arya Abhiseka, dilansir dari Bola.
Pihak pengelola IPL boleh saja berbangga diri karena IPL lebih menarik bagi klub dibandingkan ISL. Namun kompetisi IPL dinilai akan memunculkan masalah baru sepakbola Indonesia. Pasalnya kompetisi tersebut digelar secara illegal dan tidak dinaungi oleh PSSI.
Kompetisi tersebut diprediksi akan mengalami kesulitan untuk mendapat pengakuan dari AFC maupun FIFA. Sejumlah klub lain bertahan di ISL karena khawatir sanksi keras dari PSSI : dikeluarkan dari keanggotaan PSSI.
Badan Liga Indonesia (BLI) menegaskan klub harus memilih untuk ikut kompetisi yang mana, IPL atau ISL. Mereka yang memilih IPL akan dicoret keikutsertaannya di IPL dan digantikan oleh tim-tim dari Divisi Utama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar